๐ Prinsip Dasar Islam
๐ HADIS-HADIS TENTANG KESEMPURNAAN ISLAM – SERI 2 (TERAKHIR)
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah wa ba’du.
โข> Hadis dari Abu Zaid (yaitu Amr bin Akhthab radhiallahu โanhu), Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam shalat Subuh berjamaah (mengimami) kami, lalu (setelah shalat) beliau naik ke mimbar dan berkhutbah kepada kami sampai tiba waktu shalat Zuhur. Maka Nabi shallallahu โalaihi wa sallam turun dari mimbar dan shalat berjamaah (mengimami) kami. (Setelah shalat) Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam naik (lagi) ke mimbar dan berkhutbah kepada kami sampai tiba waktu shalat Asar, maka Nabi shallallahu โalaihi wa sallam turun dari mimbar dan shalat berjamaah (mengimami) kami. (Setelah shalat) kemudian Nabi shallallahu โalaihi wa sallam naik ke mimbar lagi dan berkhutbah kepada kami sampai saat matahari terbenam. Beliau shallallahu โalaihi wa sallam mengabarkan kami tentang apa-apa saja yang sudah terjadi dan yang akan terjadi. (Abu Zaid) berkata, Orang yang paling mengetahui adalah orang yang paling hafal di antara kami. [HR. Muslim no. 2892, Al-Hakim IV/487, dan Ahmad V/341]
โข> Hadis dari Umar radhiallahu โanhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam pernah berdiri (khutbah) di hadapan kami, lalu menceritakan kepada kami tentang awal penciptaan makhluk sampai penghuni Surga memasuki tempatnya dan penghuni Neraka memasuki tempatnya. Telah hafal orang yang menghafalnya dan telah lupa orang yang melupakannya.” [HR. Al-Bukhari no. 3192 secara muโallaq, dengan lafaz jazm (bersifat pasti)]
โข> Hadis dari Mughirah radhiallahu โanhu bahwa dia berkata:
ููุงู ู ููููููุง ุฑูุณููููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ู ูููุงู ูุงุ ููุฃูุฎูุจูุฑูููุง ุจูู ูุง ููููููู ูููู ุฃูู ููุชููู ุฅูููู ููููู ู ุงููููููุงู ูุฉู ููุนูุงูู ู ููู ููุนูุงูู ููููุณููููู ู ููู ููุณููููู
“Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam berdiri di antara kami pada suatu tempat, kemudian menceritakan tentang apa yang terjadi pada umatnya sampai hari Kiamat. Telah hafal orang yang menghafalnya dan telah lupa orang yang melupakannya.” [Riwayat Ahmad IV/254, dan Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Kabir XX/441 no. 1077, dan pada sanad hadis ini terdapat periwayat yang lemah, Amr bin Ibrahim bin Muhammad, akan tetapi hadis ini memiliki beberapa penguat, yaitu hadis-hadis yang sebelumnya, sehingga derajat hadis ini naik menjadi hasan. Lihat Majma’uz Zawaa-id VIII/264]
โข> Hadis dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu โanhu, ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam pernah berkhutbah kepada kami, menjelaskan sunnah-sunnah kepada kami dan mengajarkan (cara) shalat kepada kami.” (Dalam suatu hadis yang panjang). [HR. Muslim no. 404 (62) dan Abu Dawud no. 972]
โข> Hadis dari Iyadh bin Himar Al-Mujasyi’iy radhiallahu โanhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam pernah bersabda pada suatu hari dalam khutbahnya: “Ketahuilah sesungguhnya Rabbku telah menyuruhku untuk mengajarkan kalian hal-hal yang kalian tidak mengetahuinya, dari apa-apa yang Dia telah mengajarkannya kepadaku hari ini.” [HR. Muslim no. 2865 (63), dan Ahmad IV/162, 266]
Imam Malik bin Anas rahimahullah berkata:
ุงุจูุชูุฏูุนู ููู ุงููุฅูุณููุงูู ู ุจูุฏูุนูุฉู ููุฑูุงููุง ุญูุณูููุฉู ููููุฏู ุฒูุนูู ู ุฃูููู ู ูุญูู ููุฏูุง ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฎูุงูู ุงูุฑููุณูุงููุฉูุ ููุฃูููู ุงูููู ููููููู: ุงููููููู ู ุฃูููู ูููุชู ููููู ู ุฏูููููููู ูโฆ ููู ูุง ููู ู ูููููู ููููู ูุฆูุฐู ุฏูููููุงุ ูููุงู ููููููู ุงููููููู ู ุฏูููููุง
“Barang siapa yang mengadakan suatu bid’ah dalam Islam yang ia pandang hal itu baik (bid’ah hasanah), maka sungguh dia telah menuduh Nabi Muhammad shallallahu โalaihi wa sallam mengkhianati risalah agama ini. Karena sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah berfirman: ‘Pada hari ini telah Kusempurnakan agamamu untukmuโฆ’ Maka sesuatu yang pada hari itu bukanlah ajaran agama, maka hari ini pun sesuatu itu bukanlah ajaran agama.” [Al-I’tisham I/ 64-65, tahqiq: Syaikh Salim bin โIed Al-Hilaly cet. I th. 1412 H, Daar Ibni Affan]
Risalah Nabi Muhammad shallallahu โalaihi wa sallam datang secara sempurna untuk seluruh umat manusia dan segenap bangsa jin, orang-orang Arab dan non Arab, cocok untuk setiap tempat dan waktu, setiap generasi dan kondisi. Tidak ada suatu kebaikan melainkan telah ditunjukkan oleh Islam dan tidak ada keburukan melainkan telah diperingatkan oleh Islam. Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menerima suatu agama dari siapa pun selain agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu โalaihi wa sallam.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata: โSaya berpesan kepada mereka yang terjerat dalam perbuatan bid’ah, yang mungkin ia mempunyai tujuan baik dan menghendaki kebaikan. Apabila Anda memang menghendaki kebaikan, maka demi Allah, tidak ada jalan yang terbaik melainkan jalan yang telah ditempuh oleh Salafush Shalih radhiallahu โanhum.
Wahai saudara-saudaraku, berpegang teguhlah kepada Sunnah Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam, ikutilah jejak Salafush Shalih dan laksanakanlah apa yang mereka amalkan dan perhatikanlah apakah hal itu merugikan Anda?!!โ [Al-Ibdaaโ fii Kamaalisy Syar’i wa Khatharil Ibtidaaโ hal. 23 oleh Syaikh Al-Allamah Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah]
ูุงููู ุฃุนูู ุ ูุจุงููู ุงูุชูููู ูุตูู ุงููู ุนูู ูุจููุง ู ุญู ุฏ ูุขูู ูุตุญุจู ูุณูู
๐ Referensi: Buku “Prinsip Dasar Islam.” Karya Ustad Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Pustaka At-Takwa.
โ Alfaqir ilallah: Abu Muhammad Royhan hafidzahullah
๐ก Silakan disebar Artikel ini dengan tetap mencantumkan sumber link asli (https://permatasunnah.com) dan tidak menambah atau mengurangi isi tulisan dan yang berkaitan dengannya tanpa izin dari admin.